Akhir akhir ini diberbagai media banyak diberitakan mengenai kasus orang yang bunuh diri. Seorang ibu yang nekat terjun dari balkon apartemen dilantai enam-lah, ibu-ibu yang nekat minum racun satu paket dengan anak-anaknya, bahkan hingga anak Sd yang gantung diri karena gak sanggup bayar SPP. Tragis?? Memang.. mengenaskan? Apalagi…
Hal tersebut menggambarkan banyak keadaan masyarakat yang semakin tidak bahagia dari hari ke hari. Sesuai dengan hasil survey Indonesia happiness indeks tahun ini yang menyebutkan bahwa banyak orang semakin tidak bahagia, terutama dikota besar seperti Jakarta (hayoo…apa kalian salah satunya??) Apa dikata, organisasi kesehatan dunia (WHO) melalui situs BKKBN yang saya akses, telah mengeluarkan fakta yang mengezutkan (segitu banged bahasanya…maaph.. penyakit hiperbol sy kumat) bahwa tingkat bunuh diri di indoensia mencapai 50.000 kasus tiap tahunnya. Berarti setelah saya itung-itung pake kalkulator engkong sebelah kost, ada sedikitnya 1.500 orang yang melakukan bunuh diri per hari..(OMG-YMB-KM :Oh My God- You Must Be – Kidding Me ^_+)
Timbul banyak tanda tanya dooonk…(yg dikepalanya gak timbul tanda tanya mesti diperiksa tuh *.*) kenapa ya..banyak orang yang menjadi stress dan depresi beberapa tahun belakangan. Memang tuntutan hidup semakin tinggi… kemiskinan merajalela dimana-mana, itu fakta. Pengangguran dan korban-korba PHK yang turun berdemo dijalan sambil tereak-tereak penuh semangat ampre muncrat sana sini (walaupun pada kenyataannya,,,gak ada jaminan bahwa apa yang mereka teriakkan, apa yang mereka tulis di karton-karton kummel itu bakalan didengerin atau dibaca oleh orang-orang yang dituju). Anak-anak yang kurang gizi (termasuk didaerah tempatku berasal, lombok. Yang ironisnya merupakan lumbung padi, bumi gogo rancah). Itulah sepenggal dari sekian banyak cerita2 miris ttg negeri ini yang sering kita lihat di tipi n kita baca di koran2.
Trus sekarang masalahnya dimana? Kalau mau nyalahin pemerintah, karena gak becus ngurus pemerataan hidup sih, percuma. Mau berontak dan nyari suaka politik ke Negara laen? Ah…lari dari masalah gak akan menyelesaikan apapun (ciee…sok-sok bijak gitu)
Kalau kalian tanya pendapatku… menjaga kesehatan diri sendiri, itu yang perlu. lho …paa hubungannya??? (ye…kaga tau??? Kemana aja loe!!!???) otomatis dengan tubuh sehat, akan ada kesadaran dari tiap individu untuk menciptakan lingkungan tempat tinggal yang sehat pula. Dengan badan yang sehat, kita akan mampu meminimalisir pengaruh buruk dari lingkungan yang gak bersih dan sumber penyakit. Seperti kata pepatah lama “mensana in corporesano’ Tapi…gak hanya sekedar sehat secara fisik aja. Sehat secara spiritual pun memberikan kontribusi yang tak kalah pentingnya. Mendekatkan diri pada Tuhan akan memberikan banyak sekali kekuatan mental kita untuk tetap bertahan dalam situasi sesulit apapun.
Menurut hemat saya…sehat secara spiritual berimbas pada kesehatan mental yang baik pula. Nah,, sebenarnya apa sih kesehatan mental yang baik itu? Nah..inilah penjelasan yang Dipersembahkan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) Surabaya
Apa sih kesehatan mental itu??
Mempunyai kesehatan mental yang baik berarti mempunyai perasaan positif tentang diri sendiri, mampu menyelesaikan masalah dan tekanan hidup sehari-hari, dan bisa membentuk dan menjaga hubungan baik dengan orang lain.
Selama ini kita sudah memahami pentingnya menjaga kesehatan fisik. Tapi menjaga kesehatan mental juga sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Kenyataannya, kesehatan mental yang buruk akan mengakibatkan kesehatan fisik yang buruk pula.
Siapa yang bisa terganggu kesehatan mentalnya?
Siapapun dapat terganggu kesehatan mentalnya. Sesuatu terkadang diluar dugaan banyak orang. Paling tidak, satu dari lima orang dalam satu populasi terganggu kesehatan mentalnya. Mungkin saja salah satunya kita.
Jika kita mendengar kata kesehatan mental yang terganggu, kita sering buru-buru menghubungkan dengan kondisi mental tertentu, misalnya: depresi berat atau skizofrenia (”hilang ingatan atau gila”). Padahal kesehatan mental juga mencakup kondisi yang kita semua bisa mengalaminya, seperti stres, kecemasan, atau perasaan tertekan (seperti yang sedang kualami sekarang saat mengerjakan skripsi….hik T.T)
Ketika stres berubah menjadi distres
Stres dalam intensitas tertentu malah baik dan positif, membuat kita berkembang. Tetapi bila berlebihan akan buruk dampaknya pada kesehatan mental maupun fisik. Kondisi ini bila timbul perasaan:
• Merasa cemas dan khawatir berlebihan dalam menghadapi masalah
• Ada perubahan nyata dalam pola tidur atau pola makan (berlebihan atau kurang)
• Mudah tersinggung atau marah oleh sebab sepele
• Sulit konsentrasi atau sulit membuat keputusan
• Hal ini menandakan stres berubah menjadi distres (penderitaan).
Setiap orang dapat melakukan langkah-langkah tertentu untuk mengatasinya. Kita cenderung beranggapan bahwa kesehatan mental adalah sesuatu yang berkaitan dengan kondisi dimana kita tidak bisa mengkontrol diri atau penanda kelemahan kepribadian. Persepsi tersebut tidak benar. Kita dapat melakukan sesuatu untuk membetulkan anggapan tersebut dan melindungi kesehatan mental kita.
Tetap aktif:
olah raga teratur dan menjaga kebersihan serta penampilan diri dapat membantu kita mempunyai perasaan positif.
Melibatkan diri dalam kelompok:
ikut dalam kegiatan atau klub, bertemu teman atau handai tolan secara teratur dalam suasana menyenangkan dan suportif, mempunyai sahabat tempat saling bercerita, ikut kursus-kursus, atau mempelajari hal baru yang anda sukai.
Menerima diri sendiri:
kita semua unik dan berbeda satu sama lain, dan tidak ada manusia sempurna. Semua orang mempunyai kelemahan seperti halnya kelebihan. Terimalah dan cintai diri sendiri secara wajar.
Relaks:
terlalu banyak kegiatan malah akan membuat kita merasa tertekan. Luangkan waktu untuk bersantai dan beristirahat. Penting juga untuk bisa tidur malam dengan baik, yang akan membantu meredakan stres. Tidur yang baik dan teratur merupakan penyegara pikiran. Tak lupa, lakukan hobi yang bisa membuat anda merasa nyaman serta relaks.
Menghindari alkohol dan narkoba:
Ini malah akan memperburuk kondisi seseorang.
Makan secara sehat dan teratur:
Ini akan membantu anda merasa lebih baik dan memberi lebih banyak energi.
Mendekatkan diri pada Tuhan:
kita akan merasa ada sesuatu kekuatan yag akan menolong dan harapan untuk menjadi lebih baik serta mendapat ketenangan.
Kenali gejala kesehatan mental yang terganggu:
Mempunyai kesehatan mental yang baik berarti mampu mengatasi tekanan hidup sehari-hari. Bila anda merasa tidak mampu mengatasi, atau malah mengatasi dengan alkohol dan narkoba (napza), anda mungkin mempunyai masalah yang memerlukan bantuan orang lain.
Mencari bantuan:
Bila seseorang sakit secara fisik, maka ia akan berkonsultasi pada dokter. Begitu pula dengan kesehatan mental kita. Jangan merasa malu atau ragu untuk mencari pemecahan masalah kesehatan mental kamu pada ahlinya (konselor, psikolog klinis, psikiater).
Kenyataan mengenai kehidupan
Mempunyai masalah kesehatan mental tak ubahnya dengan masalah kesehatan fisik. Sangat penting untuk mengenali gejala-gejala, menemukan cara untuk mengatasinya, dan melakukan langkah-langkah untuk melindungi diri dari berulangnya masalah dengan menjaga kesehatan mental kita.
Mengabaikan masalah kesehatan mental pada diri sendiri atau orang lain, tidak akan membuat hal itu akan berlalu dengan sendirinya. Kenyataannya, perlahan atau cepat akan membuat keadaan bertambah buruk, paling tidak menurnkan kualitas hidup.
Menderita gangguan kesehatan mental tidak usah takut atau malu. Hal itu wajar, sama halnya anda menderita sakit fisik. Bila ada yang merasa mempunyai masalah, terbukalah dan bicarakan dengan orang yang dipercayai. Hal itu bukan pertanda kelemahan pribadi. Bila kamu melihat gejala tersebut pada orang lain, dorong orang tersebut untuk membicarakannya.
Bicarakan masalahmu pada orang yang dipercaya: teman dekat, keluarga, atau konselor, psikolog dan psikiater.
Nah…udah tau kan definisi kesehatan mental dan cara-cara untuk memiliki mental yang sehat? Sekarang kenapa gak coba untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari? Dengan sejuta harapan agar dihari-hari mendatang gak perlu ada lagi berita mengenai kasus depresi dan bunuh diri. Amiinn..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar